MAKALAH
BILANGAN CACAH
MATA KULIAH TEORI BILANGAN
OLEH
:
MEZI HADIYATI
MAT 12B
DOSEN PEMBIMBING : HANA ADHIA S.Si
M.Pd
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD
YAMIN
FKIP/PENDIDIKAN MATEMATIKA
2013
HIMPUNAN BILANGAN ASLI
Himpunan
bilangan cacah biasanya dilambangkan dengan :
C
: { 0,1,2,3,4,… }
Bilangan
nol dapat didefinisikan sebagai “ bilangan cardinal” dari suatu himpunan kosong
yaitu himpunan yang tidak mempunyai sama sekali anggota, jadi n (Ø) = 0.
A.
Defenisi
dan sifat-sifat bilangan cacah
Himpunan
bilangan asli merupakan himpunan bagian dari himpunan bilangan cacah, maka
definisi dan sifat-sifat yang terdapat dalam himpunan bilanga asli juga berlaku
untuk bilangan cacah.
Sifat-sifat
bilangan cacah yang tidak terdapat pada bilangan asli adalah :
§ Sifat 1.1 : Sifat identitas penjumlahan
Apabila
a bilangan cacah, maka a + 0 = 0 + a. 0 disebut elemen netral atau elemen
identitas penjumlahan.
§ Sifat 1.2 : Sifat perkalian dengan 0
Apabila a bilangan cacah, maka a x 0
= 0 x a
§ Sifat 1.3
:
Distributive perkalian terhadap pengurangan
Apabila a,b dan c bilangan cacah,
dan b lebih besar atau sma dengan c ( b ≥ c), maka a (b – c ) = ab – ac.
§ Sifat 1.4 :
Sifat asosiatif persamaan
a. Apabila a,b dan c bilangan cacah, dan b ≥ c, maka ( a+
b ) – c = a + ( b – c )
b. Apabila a,b,c dan d bilangan cacah, a ≥ b dan b ≥ d,
maka ( a + b ) – ( c + d ) = ( a – c ) + ( b – d )
§ Sifat 1.6
:
Apabila a dan b bilangan cacah, b ≠
0, maka terdapat bilangan cacah lainnya q dan r sehinnga : a = bq + r. dimana 0
≤ r < b
Contoh
:
a. Misalkan : a = 47
b = 7
maka,
47 = 7 x 6 + 5, dimana q = 7 dan r = 5
b. Misalkan : a = 54
b = 9
maka, 54 = 9 x 6 + 0, dimana q = 6
dan r = 0
B.
Sifat – sifat membagi dengan nol
Bilangan
0 memengang peranan khusus dalam operasi pembagian, seperti halnya dengan
bilangan cacah lainnya, apabila 0 dibagi dengan bilangan cacah lainnya yang
bukan 0 akan menghasilkan bilangan cacah yakni 0 sendiri. Sebagai contoh
misalnya : 0 x 5 = 0 karena 0 = 0 x 5 ( definisis penbagian). Jadi 0 adalah
satu-satunya anggota himpunan penyelesaian dari bilangan 0 dibagi dengan
bilangan cacah lainnya selain 0.
C.
Operasi Pemangkatan
Misalkan
: a3 = a x a x a,
dimana terdapat 3 faktor a
a8 = a x a x a x a x a x a x a x
a terdapat 8 faktor a
Defenisi
Aapabila
a dan n bilangan cacah ( a ≠ 0 ), maka an adalah hasil yang di peroleh a sebagai kasil kali sebanyak n
kali.
n
disebut bilangan eksponen , sedangkan a dinamakan bilangan dasar
Contoh
35 dibaca tiga pangkat lima dimana
bilangan dasar adalah 3 dan eksponennya
adalah 5
D.
Sifat – sifat pemangkatan
1. Sifat perkalian bilangan berpangkat
Apabila a bilangan cacah ,a ≠ 0 maka am x an
= am + n
Contoh :
a³ x a4 =
a3+4
= a7
2. Sifat pembagian bilangan berpangkat
Apabila a bilangan cacah , a ≠ 0 maka am :
an = am-n
Contoh
a.
a³: a2 = a3-2
= a1
b.
a2: a3
= a2-3
= a-1
(
karena -1 bukan bilangan cacah maka himpunan jawabannya adalah himpunan kosong
atau dengan perkataan lain tidak ada himpunan jawaban)
3. Sifat distributive pemangkatan terhadap perkalian
Apabila a,b dan c bilangan cacah maka ( a x b )n
= an x bn
Contoh
( a x
b )5 = a5 x
b5
4.
Sifat
distributive pemangkatan terhadap pembagian
Apabila a,b dan c bilangan cacah, maka ( a : b )c
= ac : bc
Contoh
( a x
b )3 = a3 x b3
5. Sifat pemangkatan berganda
Apabila a,b dan c bilangan cacah, maka ( ab)c
= ab.c
Contoh
( a4)3
= a4.3
= a12
E.
Sifat – sifat bilangan nol dalam pemangkatan
1. Apabila a adalah bilangan cacah, a≠ 0 maka 0a
= 0
Bukti
Menurut
definisi 0a = 0 x 0 x 0 x 0 . . . x 0 ( a factor). Hasil perkalian
berganda ini adalah 0. Jadi 0a = 0
2. Apabila o adalah bilangan cacah, a ≠ 0, maka a0
= 1.
Bukti
Perhatikan
pembagian ab : ab karena
pembagi dan yang dibagi adalah sama, maka hasilnya adalah sama dengan 1, jadi a0
= 1
3. Apabila a adalah bilangan asli, a ≠ 0, maka a1
= a
Bukti
Perhatikan
ab + 1 dan ab
ab+1
: ab = ( ab x a1 ) : ab
= a
Menurut sifat : ab+1 : ab = a1
, jadi a1 = a
4.
00
tidak didefinisikan
Bukti
Perhatikan
ab : ac = ab-c . . . . . . (1)
Sekarang
kita misalkan a = 0 dan b = c = 0, maka (1) menjadi
0b
: 0c = 0b-c
= 00-0 = 00
Karena menurut sifat 0b
= 0 dan 0c = 0 maka 0b : 0c = 0 : 0 = 00
jadi pembagian dengan nol menghasilkan tidak terdefinisi.
F. Bilangan
Prima dan Bilangan Komposit
Defenisi 1
:
Suatu bilangan asli p, p > 1
dinamakan bilangan prima jika dan hanya jika p mempunyai factor 1 dan p
sendiri.
Defenisi 2
:
Suatu bilangan asli q, dinamakan
bilangan komposit, jika dan hanya jika q mempunyai lebih dari dua factor yaitu
factor 1 dan dirinya sendiri.
Setiap
bilangan komposit positif dapat diuraikan menjadi perkalian bilangan prima,
misalnya :
20
= 2 . 2 . 5
136
= 2 . 2 . 2 . 17
Untuk
menentukan bilangan prima, Erasthothenes ( 200 BC ) seorang ahli matematika
bangsa yunani, memperkenalkan suatu cara
yabg dikenal dengan nama “ saringan erasthothenes “ Erasthothenes melakukan langkah – langkah
sebagai berikut :
1. Mula – mula disusun suatu barisan bilangan mulai dari
1 sampai 100
2. Pertama-tama dicoret 1, karena 1 bukanlah bilangan
prima
3. 2 adalah bilangan prima, lalu semua kelipatan 2
dicoret karena bukan bilangan prima.
4. 3 adalah bilangan prima lalu semua kelipatan 3 dicoret
5. 5 adalah bilangan prima lalu kelipatan 5 dicoret
Demikianlah
seterusnya sehingga akhirnya akan diperoleh semua bilangan prima yaitu semua
bilangan yang tidak dicoret.
Pierre
de fermat (1601 – 1665) ahli matematika perancis menggunakan formula :
Fn = 22n + 1
Untuk memperoleh
bilangan prima, tetapi ternyata formula ini hanya berlaku untuk n < 5
F0
= 22 + 1 = 21 + 1 = 3
F1
= 22.1 + 1 = 22 + 1 = 5
F2
= 22.2 + 1 = 24 + 1 = 17
F3
= 22.3 + 1 = 257
F4
= 22.4 + 1 = 65.537
§ Sifat 2.1
Bilangan prima banyaknya tidak terhingga
Bukti
Misalkan banyaknya bilangan prima adalah terhingga, jadi
terdapat suatu bilangan prima yang
terbesar
2
. 3 + 1 = 7
2
. 3 . 5 + 1 = 31
2
. 3 . 5 . 7 + 1 = 211
2
. 3 . 5 . 7 . 11 + 1 = 2311 dan seterusnya
Misalkan n adalah
bilangan prima yang terbesar dan :
N : 2 . 3 . 5 . 7 . 11
. 13 . . . n + 1
§ Sifat 2.2
Apabila 2n – 1 adalah bilangan prima, maka
n adalah bilangan prima ( Euclides )
Contoh :
1. Misalkan 22 – 1 = 3 bilangan prima, maka 2
adalah bilangan prima
2. 27 – 1 = 127 adalah bilangan prima , maka 7
adalah bilangan prima
3. 26
– 1 = 63 bukan bilangan prima, maka 6 bukan bilangan prima
G.
Bilangan Sempurna
Defenisi
Suatu bilangan asli, dimana jumlah factor – factor
murninya sama dengan bilangan itu sendiri, maka bilangan itu dinamakan bilangan
sempurna.
Contoh :
6 = 1 + 2 + 3
Jadi 6 adalah bilangan
sempurna, karena jumlah factor – faktornya murni 1 , 2 dan 3 adalah sama dengan
6
§ Sifat 3.1
Apabila 2n-1 adalah bilangan prima, maka 2n-1
(2n – 1 ) adalah bilangan sempurna.
Bukti
Digunakan
metode induksi
1 + 2 = 3 = 22 – 1
1 + 2 + 22
= 7 = 23 – 1
1 + 2 + 22 + 23 = 15 = 24
– 1
……………………………
…………………………....
1 + 2 + 22 + 23 . . . + 2n
– 1 = 2n – 1
Karena 2n –
1 = p adalah bilangan prima maka harus
dibuktikan bahwa 2n-1 p adalah sama dengan jumlah factor – factor
murninya. Jumlah factor murninya adalah :
= 1 + 2 + 22
+ 23 + . . . + 2n-1 + p ( 1 + 2 + 22 . . . + 2n-2
)
= 2n-1 p ( 2n-1
– 1 )
= p. p ( 2n-1
– p )
= 2n-1 p
Jadi, 2n-1 (
2n – 1 ) adalah bilangan prima
H.
Bilangan Bersahabat
Defenisi
Dua bilangan
disebut bilangan bersahabat, apabila bilangan yang pertama sama dengan jumlah
pembagi murni bilangan kedua, dan bilangan kedua sama dengan jumlah pembagi
murni bilangan pertama.
Contoh : 220 dan 284
Jumlah pembagi murni
dari 220 adalah :
1
+ 2 + 4 + 5 + 10 + 11 + 20 + 22 + 44 + 55 + 110 = 284
Jumlah pembagi murni
dari 284 :
1
+ 2 + 4 + 71 + 142 = 220
Jadi 220 dan 284 adalah
pasangan bilangan bersahabat
Pada abad ke 19
matematician menemukan dua conjecture lagi yang dikenal dengan “ Goldbach’s
Conjecture “ yaitu :
a.
Setiap bilangan
genap yang lebih besar dari 4 adalah jumlah dari dua bilangan prima
Contoh :
6 = 3
+ 3
8 = 3
+ 5
10 =
5 + 5 = 3 + 7
12 =
5 + 7
14 =
7 + 7 = 3 + 11
b. Setiap bilangan ganjil yang lebih besar atau sama
dengan 9 adalah jumlah dari tiga bilangan prima
Contoh
9 = 3
+ 3 + 3
11 =
3 + 3 + 5
13 =
5 + 5 +3 = 3 + 3 + 7
17 =
3 + 3 + 11 = 5 + 5 + 7 = 3 + 7 + 7
Sampai sekarang belum ada yang dapat membuktikan conjecture ini benar atau
salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar